Selasa, 18 November 2014

Ditulis Oleh: Bobby Saiya

Kekristenan telah ada jauh sebelum Yesus hidup di bumi, sekitar 5000 tahun yang lalu. Kekristenan sebenarnya berasal dari agama atau ritus dewa Matahari orang-orang kafir Mesir Kuno. Bukti ini dapat dilihat dari kata Kristen yang berasal dari kata Chreste, Mesir Kuno, yang ditemukan pada sebuah inskripsi di Delos yang bertuliskan Chreste Isis. Dalam bahasa Inggris kuno akhir disebut dengan Chrest, dalam bahasa Inggris modern disebut dengan Christ, yang kemudian menjadi Kristen dalam bahasa Indonesia. Pada masa Kaisar Konstantin Agung memerintah Romawi pada tahun 306-337, dewa Matahari Tak Terkalahkan (Sol Invictus) Romawi diganti dengan Yesus yang sebagai dewa Matahari Tak Terkalahkan tersebut, sejak masa itu Yesus resmi menjadi dewa Matahari Tak Terkalahkan Romawi yang sesungguhnya. Kristen juga menggunakan tugu Obelisk yang berasal dari Mesir Kuno sebagai lambang penyembahan dewa Matahari. Salip yang digunakan pada umumnya oleh agama Matahari, seperti yang gunakan di Sumeria, Mesir Kuno, Hindu, Budha, Mithra, Romawi, dan lain-lainnya, Kristen telah mengambilnya langsung dari dew Matahari tak Terkalahkan, yang kemudian menyembahnya, sesuai dengan keputusan Paus Hadrian I pada tahun 788, sehingga tuhan Kristen menjadi empat, Bapa, Putera, Roh Kudus, dan Salip. Kekristenan adalah kepercayaan yang menyembah banyak tuhan (polytheisme). Umat Kristen mengatakan Kristen baru ada sekitar tahun 42-43 Masehi, itu hanyalah dusta besar, itu adalah sebuah usaha untuk menutupi ajaran Kristen yang sebenarnya berasal dari ajaran dewa Matahari Mesir Kuno, yang kemudian mengalami perkembangan dari agama Matahari lainnya, seperti Hindu, Bhuda, Romawi, Mithra. Agama Matahari bukanlah berasal dari ajaran Yesus (Nasrani), Yesus sebagai orang Yahudi menolak salip, karena salip menurut orang-orang Yahudi adalah lambang terkutuk.

Kekristenan sebenarnya bukanlah ajaran yang berasal dari Allah dan para nabi, seperti yang disangkakan oleh seluruh umat Kristen salama ini. Para nabi Israel mengajarkan ajaran Yahudi, dan Yesus mengajarkan ajaran Nasrani, ajaran yang berasal dari seluruh nabi Israel terbagi dua, yaitu ajaran yahudi dan Nasrani, sehingga tidak ditemukan sejarahnya seorang nabi Israel pun yang telah menjadi Kristen. Masyarakat di Antiokhia telah salah mengerti dengan orang-orang Kristen pada masa itu, mereka menyangka Kristen adalah pengikut Yesus, padahal bukan. Kesalah pahaman mereka timbul karena mereka tidak mengerti sama sekali dengan ajaran Yahudi, sehingga mereka tidak bisa membedakan mana pengikut Yesus yang sebenarnya pada masa itu.

Paulus mempunyai kepentingan politik, untuk menjadi penguasa dunia. Ia kemudian mendirikan pembaruaan dewa mata hari (Kristen), untuk mendapatkan pendukung yang sebanyak mungkin, tentunya ia harus menyatukan seluruh kepercayaan di Romawi, karena massa terbesar pada masa itu adalah masyarakat Romawi, yang menganut kepercayaan dewa Matahari (Mithra). Untuk mendapat pendukung dari orang-orang Romawi dan Yahudi pada masa itu, dan menarik perhatian mereka, Paulus meminjam nama nabi Nasrani (Yesus), karena Kristen tidak memiliki seorang nabi pun, Kristen bukanlah agama yang berasal dari Allah, tetapi ajaran yang berasal dari orang-orang kafir penyembah dewa Matahari Mesir Kuno. Paulus memanfaatkan ketenaran Yesus tersebut, atas ketenaran mukjizat-mukjizatnya. Kemudian Paulus menggabungkan ajarannya, ajaran Yesus, dewa Matahari Romawi, dan dewa Serapis. Paulus telah menjadikan nabi Nasrani tersebut sebagai dewa matahari yang baru, Yesus yang  didalam Perjanjian Baru sebenarnya hanyalah mitos, bukan Yesus yang sesungguhnya, ataupun Yesus sejarah. Kristen dan Nasrani tidak mempunyai hubungan sedikitpun. Kristen berasal dari orang-orang kafir Mesir Kuno, sedangkan Nasrani adalah agama khusus untuk orang-orang Yahudi, yang berasal dari Allah. Karena Kristen tidak memiliki kitab suci yang berasal dari Allah, Paulus dan para pengikutnya mengambil kitab suci Nasrani (Injil) sebagai kitab suci mereka, kemudian mereka merubah ayat-ayat injil tersebut sesuai dengan ajaran mereka. Diketahui dari Bapa Gereja Papias, Matius murid Yesus, hanya menulis Amsal pada Injilnya, tidak ada menulis ayat-ayat yang lain, ini membuktikan ayat-ayat selain Amsal dalam Injil Matius adalah ayat-ayat karangan dari para pengikut Paulus.

Nama Yesus Kristus diambil Paulus dari bahasa Romawi, yang berasal dari kuil dewa Serapis di Suriah, yang telah ada sejak tahun 500 sebelum Masehi, yaitu Christos. Kemudia ia menamai Yesus dengan Iesous Christos (Yesus Kristus). Adalah kebohongan bila dikatakan Kristus yang berarti diurapi, itu hanyalah untuk menutupi nama Yesus yang berasal ajaran dewa Serapis. Yesus adalah orang Yahudi, bukan orang Yunani, Ajaran Nasrani tidak mengenal Chrestos dan Christos. Dua kata tersebut terbukt tidak dikenal dalam bahasa Ibrani. Perjanjian Baru bukanlah terjemahan dari bahasa Ibrani ke bahasa Yunani, tetapi Perjanjian Baru memang ditulis dalam bahasa Yunani. Yesus dan seluruh murid-muridnya tidak mengenal Perjanjian Baru, mereka hanya menggunakan satu buah Injil yang berasal dari Yesus, Yesus tidak pernah mengajarkan empat buah Injil.

Kita semua mengetahui, memang sudah menjadi watak Yahudi yang tak mungkin dapat dirubah lagi dari keinginan mereka untuk menjadi penguasa dunia. Apalah artinya sebuah kekuasaan tanpa banyak pengikut. Tak seorang pun dapat menyangkal bahwa Kristen adalah penguasa terbesar hingga hari ini. Paulus telah berhasil menjadi penguasa dunia melalui tangan-tangan para pengikutnya. Kristen tak lain hanyalah pembaruan dewa Matahari.

Paulus hanya membuat satu tuhan dalam ajarannya, yaitu Bapa, dan Yesus sebagai anaknya. Namun Paulus tidak menjadikan Yesus sebagai tuhan (Kis 3:13), begitu juga dengan Roh Kudus. Diketahui dari sejarah yang ditulis oleh Yoshepus, Kristen awal tidak mempercayai banyak tuhan (polytheisme). Diketahui dari Kis 3: 13, Yesus hanyalah sebagai hamba Tuhan Abraham (Allah), bukan sebagai Tuhan yang sejati. Walaupun Paulus mempercayai Bapa telah berinkarnasi menjadi Yesus, namun Paulus tetap menganggap Yesus sebagai manusia, tuan, nabi, yang mengorbankan dirinya untuk menebus dosa manusia. Paulus tidak pernah mengajarkan tuhan Yesus mengorbankan dirinya untuk menebus dosa manusia. Yesus sendiri mengakui bahwa ia mempunyai Tuhan, ini berarti Yesus bukanlah Tuhan. 

Shellabear 2000 (2000) Yohanes 20: 17 Sabda Isa kepadanya, “Janganlah engkau memegang Aku terus, karena Aku belum pergi kepada Sang Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakan kepada mereka, ‘Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, yaitu Tuhan-Ku dan Tuhanmu." 

TB Yohanes 20: 17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

TB Markus 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 

MILT (2008) Lukas 21: 8 Dan Dia menjawab, "Perhatikanlah, agar kamu tidak disesatkan, karena banyak orang akan datang atas Nama-Ku sambil berkata: Akulah Dia! Dan, saatnya sudah dekat! Janganlah kemudian kamu mengikuti mereka.

Ketuhanan Yesus yang ditemui dalam Perjanjian Baru, itu hanya karena  LAI begitu memaksakannya agar Yesus menjadi tuhan, karena mereka adalah pengikut Clement, bukan pengikut Paulus. Mereka menyesatkan arti kuryos sebagai panggilan untuk Yesus, menjadi Tuhan yang seharusnya tuan.

Clement Uskup Roma, Orang yang Pertama Kali Menuhankan Yesus

Orang yang pertama kali mengajarkan menyembah manusia (Yesus) dan Roh Kudus sebagai tuhan dalam ajaran Kristen, adalah Bapa Gereja Clement dari Roma, bukanlah Paulus. Karena sebagai pendiri ritus Kristen, Paulus sendiri tidak pernah mengajarkan trinitas, hal ini diakaui sendiri oleh para pakar teologi Kristen. Paulus hanya membuat satu tuhan, yaitu Bapa. Clement menambahkan dua tuhan kristen lagi, yaitu Yesus dan Roh Kudus, setelah sekitar 58-59 tahun Yesus diangkat oleh Allah kelangit, diperkirakan dari paling awal Clement menulis surat pertamanya kepada jemaat di Korintus. Diketahui dari tulisan Bapa Gereja Ireneus, Clement menulis surat pertamanya sewaktu menjabat bishop kedua setelah Petrus murid Yesus. Menurut pakar sejarah Kristen, Clement menjabat bishop Roma sekitar tahun 88-98 M. Namun pada masa itu Clement tidak menjadikan tiga tuhan Kristen itu menjadi kesatuan. Baru 89 tahun kemudianlah ketiga tuhan Kristen ini pertama kali dijadikan kesatuan oleh Bapa Gereja Athenagoras pada tahun 177 M.

"seperti Tuhan yang kita akui, dan Anak Logos, dan Roh Kudus, pada dasarnya bersatu,"

"as we acknowledge a God, and a Son his Logos, and a Holy Spirit, united in essence," (A Aplea for the Christians, Chap 24, A.D 177).

Sebelumnya tidak ditemukan sejarahnya, Yesus, para muridnya, Maria, dan tidak seorang pun yang yang hidup di zaman Yesus pernah mengajarkan menyembah Yesus sebagai tuhan. Ajaran menyembah Yesus sebagai tuhan, bukanlah ajaran yang berasal dari firman Tuhan, tetapi hanyalah ajaran manusia (Matius 15:9).

Sebelum tahun 177 Masehi, Valentinus adalah orang yang pertama kali mengembangkan teologi Clement, ia menambahkan ajaran Clemant tersebut dengan teologi tiga pribadi untuk tiga tuhan itu, yaitu Bapa, Yesus, dan Roh Kudus. Namun ia juga belum menjadikan tiga pribadi tuhan itu menjadi kesatuan. Teologi tiga pribadi ini pertama kali berasal dari Platonisme, bukan berasal dari ajaran Alkitab.

Ajaran Clement ini tidak diikuti oleh seorang Kristen pun pada masa ia hidup, karena Kristen awal menolak polytheisme. Clement juga adalah orang yang pertama kali mendirikan Gnosik, yang mempercayai banyak tuhan. Ajaran Clement kemudian diikuti oleh para penyembah dewa, yang bukan Kristen, merekalah orang-orang yang pertama kali menyembah Yesus sebagai dewa, bukan sebagai tuhan sejati, pada tahun 112 M. Tetapi mereka tidak menyembah Bapa dan Roh Kudus.

48 tahun kemudian, pada tahun 160 Masehi umat Kristiani untuk pertama kalinya mengikuti ajaran para penyembah dewa ini, mereka menyembah Yesus sebagai dewa, bukan sebagai tuhan sejati. Sejarah membuktikan meraka hanya menyembah Yesus dalam bentuk tunggal, satu pribadi, tanpa menjadi kesatuan dengan Bapa dan Roh Kudus, karena umat Kristian awal menolak polytheisme, dan tiga tuhan menjadi kesatuan belum dirumuskan oleh sesiapapun pada masa ini. Tidak ditemukan sejarahnya pada masa ini meraka telah menyembah Bapa dan Roh Kudus.

Sedangkan ketuhanan Yesus yang diimani oleh Kristen Katolik (trinitarian) sebagai tuhan sejati tidak bisa berdiri sendiri, tetapi tergantung dari kesatuannya dengan Bapa dan Roh Kudus. Yesus tidak bisa menjadi tuhan jika ia tidak menjadi kesatuan dengan kedua tuhan tersebut, dan ketuhanan Yesus selama ini menjadi batal, tentunya ketuhanan Yesus hanya sebagai dewa, bukan sebagai tuhan yang universal (Tuhan sejati). Dalam manuskrip Perjanjian Baru tidak ditemukan Yesus dan Ros Kudus adalah tuhan, karena para penulis Perjanjian Baru tidak pernah mengajarkan trinitas. Sehingga pada tahun 2013, Vatikan terpaksa membatalkan ketuhanan Yesus dan Roh Kudus (http://internasional.kompas.com/read/2013/10/08/2338024/Paus.Fransiskus.Saya.Percaya.Tuhan.tetapi.Bukan.Tuhan.Katolik).

Ketuhanan Yesus dalam terjemahan Perjanjian Baru diseluruh dunia dan terbitan LAI, itu karena mereka begitu memaksakannya agar Yesus menjadi tuhan, mereka menyimpangkan makna kurios panggilan untuk Yesus menjadi tuhan, yang seharusnya tuan, nabi Israel. Kurios bermakna sekuler atau ganda, tuhan atau tuan, namun para penulis Perjanjian Baru tidak pernah mengajarkan trinitas, jadi makna kurios menurut mereka Yesus hanyalah sebagai tuan, nabi yang hanya khusus bagi Israel, bukan Tuhan sejati pencipta langit dan bumi. LAI sengaja menyimpangkan terjemahan tersebut, karena meraka adalah Kristen pengikut Clement dan para penyembah dewa Yesus tahun 112 Masehi. LAI bukanlah pengikut Yesus ataupun Paulus.

Bukti sejarah, Paulus, para murid Yesus, penulis Injil Markus, Matius, Lukas, dan Yohanes tidak pernah mengajarkan menuhankan Yesus, Yosephus yang seumur hidupnya menjadi saksi mata ibadah umat Kristiani hingga tahun 100 M, tidak pernah menyaksikan sekalipun Yesus telah disembah oleh seorang Kristen pada masa itu sebagai tuhan yang sejati. Tetapi pada masa itu Yesus masih dianggap manusia, tuan, nabi yang hanya khusus untuk Iarael, bukan untuk seluruh bangsa-bangsa diseluruh dunia.

Sejarah ketuhanan Yesus pertama kali dalam ajaran Kristen pada tahun 160 M, sudah pasti berasal dari ajaran Gnosik dan para penyembah dewa yang bukan Kristen. Ketuhana Yesus berasal dari kata orang, bukan dari perkataan Allah dan Yesus sendiri. Ajaran inilah yang kemudian diikuti oleh para Bapa-Bapa Gereja Kristen penyembah Yesus. Itulah asal usul ajaran Kristen penyembah Yesus seperti yang kita temukan pada hari ini.

Jadi menurut Kristen Katolik Yesus adalah tuhan sejati pencipta langit dan bumi, hanyalah kebohongan dari rekayasa ketuhanan yesus selama ini, karena mereka adalah pengagung filsafat Platonisme. Mereka hanya menjadikan Bapa, Anak (Yesus), dan Roh Kudus menjadi kesatuan sebagai topeng pembaruan Platonisme mereka. Yesus dan seluruh muridnya, tidak pernah mengajarkan menyembah tiga tuhan menjadi kesatuan, mereka hanya menyembah satu Tuhan, yaitu Allah, Tuhan Islam, Tuhan Abraham, Ismail, Ishak, Yakup, Musa, Daud, dan nabi Muhammad.

Dalam merumuskan Teologi Ketuhanan Kristen, khusus untuk ketuhanan Yesus, Clement  mengambil dari ajaran berhala Syria dan Mesir. Dalam kepercayaan bangsa Syria, burung Phoenik bisa bangkit dari kematiannya, karena karakternya yang tidak dapat mati, Phoenix dikenal sebagai simbol dari keabadian, lambang dari siklus kehidupan setelah mati, dan simbol dari kebangkitan tubuh setelah mati. Dari kepercayaan bangsa Syria inilah Clement membuat ketuhanan Yesus, bahwa Yesus mati dan akan bangkit lagi, yang berarti menurut ajaran berhala mesir, kehidupan abadi.
Di Mesir burung Phoenik disebut "Benu" yang berasal dari Heliopolis, Kota Matahari. Dalam heliogryph Mesir, Phonik melambangkan perjalanan waktu, dan masih merupakan simbol kehidupan abadi hingga kini. Phoenix juga digunakan untuk mewakili Dewa Matahari, Ra, secara langsung sebagai simbol matahari terbit dan terbenam.

Bukti sejarah, Clement telah mengambil ajaran tuhan bisa mati dan bangkit kembali untuk ketuhanan Yesus, dari ajaran agama berhala Syria dan Mesir, dapat dilihat dalam surat pertamanya, yang ditulis sekitar tahun 88 M. 

Bab. XXIV. ...yang Dia telah memberikan Tuhan Yesus Kristus pertama-buahan dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati. (Surat Pertama Clement Atas Korintus St. Clement dari Roma).

Mengenai ayat Matius 2:2 yang menceritakan tentang orang-orang Majuslah yang pertama kali mengajarkan menyembah Yesus sebagai tuhan menurut terjemahan LAI, itu karena LAI telah menyesatkan terjemahan kata "proskuneo" menjadi "menyembah". Sedang proskuneo atinya menurut bahasa Yunani bukan menyembah kepada Tuhan sejati, tetapi hanya pantas digunakan untuk manusia, yang berarti penghormatan. Ini membuktikan penulis Injil Matius tidak pernah mengajarkan menyembah Yesus. Dan ternyata tidak pernah ditemukan sejarahnya orang-orang Majus telah datang ke Betlehem untuk menyembah Yesus.

Mengenai ayat Yohanes 20:28, Thomas adalah murid Yesus, yang pertama kali mengajarkan menyembah Yesus sebagai tuhan, itu adalah ayat palsu. Sewaktu ayat Yohanes 20: 28 dikarang, terbukti Thomas telahpun lama mati. Ini membuktikan sebenarnya Thomas tidak pernah mengajarkan menyembah Yesus sebagai Tuhan.

Kemudian ajaran Clement ini diteruskan oleh Bapa Gereja Ignatius dari Anthiokhia, Ignatius mengembangkan teologi Clement tersebut pada sekitar tahun 110 M, dengan menambahkan teologinya, tuhan telah dikandung Maria, dalam ajaran Kristen disebut dengan inkarnasi, yang kemudian diimani oleh umat Kristiani hingga hari ini. Ajaran tuhan dikandung oleh manusia, pertama kali di dunia berasal dari filsafat Hindu. Bukti teologi tuhan dikandung manusia dalam ajaran Kristen berasal dari Ignatius, kita dapat melihatnya dalam surat Ignatius sekitar tahun 110 M.

Ignatius dari Antioka (murid dari Rasul Yohanes Penginjil, Uskup Antioka)
"Ignatius, juga dipanggil Theophorus, kepada Gereja di Efesus di Asia . . . dipredestinasikan dari selamanya untuk kemuliaan yang berkesudahan dan tak berubah, dipersatukan dan dipilih melalui penderitaan sejati oleh kehendak apa dalam Yesus Kristus Allah kita (Letter to the Ephesians 1 [A.D. 110]).

"Karena Allah kita, Yesus Kristus, dikandung oleh Maria sesuai dengan rencana Allah: dari keturunan Daud, adalah benar [juga], tapi juga dari Roh Kudus" (ibid., 18:2).

"[K]epada [jemaat] Gereja tercinta dan [yang] terterangkan oleh kasih Yesus Kristus, Allah kita, oleh kehendak Dia yang telah menghendaki semua yang ada" (Letter to the Romans 1 [A.D. 110]). 


Kemudian Penginjil palsu Yohanes mengarang ayat palsu Yohanes1:14 untuk mendukung ajaran Ignatius tersebut, karena sejarah telah membuktikan, ayat Yohanes 1:14 ternyata baru ditulis sekitar tahun 175 M. 

Dari bukti sejarah yang telah kita baca dalam tulisan Iganatius, telah membuktikan ketuhanan Yesus dalam Injil, hanyalah ayat-ayat palsu, karangan para penginjil saja. Yang sengaja ditulis untuk mendukung ajaran Santo Ignatius, yang menuhankan Yesus.

Namun sejarah telah membuktikan, inkarnasi Allah (Bapa) menjadi Yesus, ternyata tidak pernah terjadi hingga hari ini. Karena terbukti nama Bapa, baru disisipkan orang dalam Perjanjian Baru, antara tahun 180-210 M.

Secara akal, mana mungkin Bapa telah berinkarnasi menjadi Yesus, ketika Yesus berada dalam kandungan Maria tahun 4-6 SM, sedangkan ajaran Allah (Bapa) mejadi manusia (Yesus), yang diajarkan oleh Ignatius baru ada sekitarar tahun 110M. Dan Bapa baru menjadi Tuhan umat Kristen dalam Injil, antara tahun 180-210 M. Pada masa ini Yesus telahpun berada dilangit, 180 tahun lebih yang lalu, dihitung dari kenaikkan Yesus kelangit, sekitar tahun 29-30 M, dari kemungkinan paling akhir penambahan nama Bapa dalam perjanjian Baru, yaitu tahun 210 M, dan Maria pada tahun 180-210 M sudah lama mati. Ternyata sejarah telah membuktikan ajaran Ignatius, Allah (Bapa) telah menjadi manusia hanyanlah angan-angan dan khayalan Ignatius belaka, yang ia ambil dari ajaran Platonisme. Sejarah juga telah membuktikan, Tuhan Allah (Bapa), Tuhan khayalan Ignatius, ternyata jauh lebih muda dari Yesus, sekitar seratus delapan puluh tahun lebih.

Sebelum tahun 180 M, Tuhan Bapa tidak pernah ditemukan dalam Injil, sebagai Tuhan umat Kristen. Ini membuktikan Yesus sebenarnya, tidak pernah mengajarkan adanya Tuhan Bapa, dan juga tidak pernah memerintahkan, agar menyembah Tuhan Bapa. Juga dengan bukti-bukti penolakan yang dilakukan oleh beberapa orang uskup, pada masa itu. Uskup Victor dari Zephysius mengutuk penambahan kata Bapa tersebut, dan menganggapnya sebagai pencemaran kemurnian kitab suci. Ajaran menyembah Tuhan Bapa, diadopsi dari ajaran Platonisme, yaitu Bapa, Anak, dan Roh Alam.

Setelah sejarah berhasil membuktikan, bahwa Bapa tidak pernah berinkarnasi menjadi Yesus, sudah pasti, Yesus hanyalah manusia biasa, yang ternyata bukan Bapa. Jadi sejarah telah membuktikan, dengan bukti yang akurat, bahwa yesus bukanlah Tuhan, tetapi hanyalah manusia biasa, yang hanya sebagai nabi Israel.  

Jadi benarlah, apa yang telah difirmankan Allah dalam Alquran, bahwa Yesus hanyalah seorang nabi bagi Israel.

Dan (ingatlah) ketika Isa ibnu Maryam berkata: "Hai Bani Israil, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab sebelumku, yaitu Taurat, dan memberi khabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)". Maka tatkala rasul itu datang kepada mereka dengan membawa bukti-bukti yang nyata, mereka berkata: "Ini adalah sihir yang nyata". (Surah Ash Shaff: 6﴿. 

Bukti Ayat-Ayat Injil, Bahwa Bapa Tidak Pernah Berinkarnasi Menjadi Yesus, Ternyata Bapa Masih Tetap Berada di Sorga, Sedangkan Yesus Berada di Bumi.   

Matius 6: 9 Karena itu berdoalah demikian: Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah nama-Mu, 

Yohanes 12: 28 Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengarlah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!"

Matius 15: 13 Jawab Yesus: "Setiap tanaman yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.

Ternyata ajaran inkarnasi, Bapa telah menjadi Yesus, Yohanes 1: 14, hanyalah ajaran manusia belaka, bukan berasal dari firman Tuhan. 

Matius 15: 9 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia." 

Markus 7: 7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia.  

Matius 15: 8 Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku.

Matius 15:3 Tetapi jawab Yesus kepada mereka: "Mengapa kamupun melanggar perintah Allah demi adat istiadat nenek moyangmu? 

Umat Kristen telah melanggar perintah Allah, karena lebih patuh kepada adat istiadat nenek moyang Israel, sehingga menuhankan Yesus, yang diadopsi dari ajaran Hindu. Terbukti kata inkarnasi tertua di dunia, hanya ditemui dalam kitab Rig Weda. Allah dan para nabi tidak pernah mengajarkan inkarnasi, bukti ini dapat kita lihat dari kata inkarnasi yang tidak pernah ditemukan dalam Kitab Taurat, Zabur, Injil, dan Alquran.

Kristen mempunyai ajaran yang terbalik, mereka sendirilah yang membuat Tuhan-Tuhan mereka, lalu mereka menyembahnya. Tidak seperti Islam, manusialah yang diciptakan Allah, bukan manusia yang membuat Allah. 

Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al-Masih putera Maryam”, padahal Al-Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Rabbku dan Rabbmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun. (Surah Almaidah 72).

..., dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu (yaitu Isa Al-Masih) di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya" (Surah Ali Imran 55).

Doktrin Kristen sangat tidak masuk akal, mungkinkah manusia melahirkan Tuhan? Sangat tidak masuk akal bukan? Karena hal ini 200 lebih pendeta Amerika, telah meniggalkan agama Kristen (http://www.kompasislam.com/2013/12/30/stres-dengan-doktrin-kristen-yang-tidak-masuk-akal-lebih-dari-200-pendeta-murtad-massal/).

Yesus Mengakui Dirinya Bukan Tuhan.

MILT (2008) Lukas 21: 8 Dan Dia menjawab, "Perhatikanlah, agar kamu tidak disesatkan, karena banyak orang akan datang atas Nama-Ku sambil berkata: Akulah Dia! Dan, saatnya sudah dekat! Janganlah kemudian kamu mengikuti mereka.

WBTC Draft Lukas 21: 8 (2006) Yesus berkata, "Hati-hatilah. Jangan kamu tertipu. Banyak orang akan datang dengan menggunakan nama-Ku. Mereka akan berkata, 'Aku Kristus yang dijanjikan itu,' dan, 'Waktunya sudah dekat.' Jangan ikut mereka

Yesus Mengaku Punya Tuhan, Berarti Yesus Bukan Tuhan.

Shellabear 2000 (2000) Yohanes 20: 17 Sabda Isa kepadanya, “Janganlah engkau memegang Aku terus, karena Aku belum pergi kepada Sang Bapa. Tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakan kepada mereka, ‘Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, yaitu Tuhan-Ku dan Tuhanmu." 

TB Yohanes 20: 17 Kata Yesus kepadanya: "Janganlah engkau memegang Aku, sebab Aku belum pergi kepada Bapa, tetapi pergilah kepada saudara-saudara-Ku dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu."

TB Markus 12:29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 

Orang yang Menyembah Yesus Tidak Akan Masuk Sorga.

Matius 7: 21 Bukan setiap orang yang berseru kepadaKU: Tuhan, Tuhan! akan masuk kedalam kerajaan sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak BapaKu yang di sorga.

Matius 7: 22 Pada hari tarakhir banyak orang akan berseru kepadaKU: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama MU, dan mengusir setan demi nama MU, dan mengadakan banyak mujizat demi nama MU juga?

Matius 7: 23 Pada waktu itulah AKU akan berterus terang kepada mereka dan berkata: AKU tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari padaKU, kamu sekalian pembuat kejahatan.

Sangat disayangkan, umat Kristen dalam mencari kebenaran, ternyata telah tertipu oleh penginjil-penginjil palsu. Hampir 2000 tahun, umat Kristen telah menyembah tuhan-tuhan yang tidak pernah ada di muka bumi ini.

Matius 11: 12 Sejak tampilnya Yohanes Pembaptis hingga sekarang, Kerajaan Sorga diserong dan orang yang menyerongnya mencoba menguasainya.

Injil hanyalah cerita dongeng, yang hanya pantas didengar oleh anak-anak menjelang tidur mereka.

Orang yang Tidak Shalat itu Golongan Setan